Isekainews.id – Anime Frieren Beyond Journey’s End (2023) diketahui baru saja merilis episode terakhir musim perdananya yakni pada Jumat (22/3/2024). Anime ini menjadi sorotan karena berhasil menggeser Full Metal Alchemist: Brotherhood (2009) sebagai anime dengan rating teratas dalam web MyAnimeList.
Anime ini menyajikan cerita fantasi dengan sudut pandang yang berbeda dan sangat unik. Apakah Frieren Beyond Journey’s End memang sebagus itu untuk ditonton? Simak review Frieren Beyond Journey’s End berikut ini!
1. Cerita berpusat pada perjalanan Frieren
Frieren Beyond Journey’s End memiliki premis cerita yang unik. Jika biasanya anime dengan genre fantasi menceritakan perjuangan para pahlawan yang mengalahkan Raja Iblis, anime ini malah menawarkan after story-nya. Hal ini unik dan keluar dari stereotipe anime dengan tema fantasi pada umumnya.
Anime ini diketahui berfokus pada karakter penyihir elf yang bernama Frieren. Ia menceritakan perjalanan Frieren untuk dapat mencari tempat para jiwa bersemayam. Ia bertujuan untuk bertemu kembali dengan teman lamanya yaitu Himmel. Bertahun-tahun yang lalu, Himmel mengungkapkan perasaannya kepada Frieren. Namun, penyihir elf tersebut tidak menyadarinya. Hal itu karena umur elf yang panjang mampu membuat mereka kehilangan persepsi akan waktu. Perjalanan bertahun-tahun terasa seperti waktu yang singkat baginya.
Upaya Frieren untuk mendalami siklus kehidupan manusia yakni poin utama dalam anime ini. Ia mengedepankan drama terkait hubungan antarkarakter dibandingkan dengan fokus sksi yang menggelegar. Ceritanya yang ringan, tapi ia bisa membuat Anda tertawa, terharu, dan emosional.
Sayangnya, bagi Anda yang biasa nonton anime yang penuh dengan adegan aksi, kemungkinan Anda akan merasa bosan dengan alur yang berjalan lamban. Apalagi, adegan aksinya tidak menjadi fokus utama. Anime, Frieren Beyond Journey’s End bukan menjual aksi yang epik, melainkan sebuah cerita drama antarkarakter yang penuh dengan nilai filosofis.
2. Desain karakter sangat imersif dengan animasi yang apik
Sangat populer menggarap anime shounen. Namun, sekarang pamor mereka diketahui telah tersisihkan oleh studio baru, seperti MAPPA dan WIT Studio. Frieren Beyond Journey’s End telah membuktikan jika MADHOUSE masih menjadi salah satu studio dengan visual dan animasi terbaik.
Sang desainer karakter, yakni Reiko Nagasawa, dan art director, Sawako Takagi, telah berhasil mengadaptasi art style karakter dari Tsukasa Abe dengan sempurna. Ia tidak kehilangan ciri khas dari manga. Untuk kualitas visual pada karakternya sendiri, ia sangat detail dan imersif. Sementara untuk visual latar cerita digambar dengan sangat indah. Ia menangkap vibes dunia fantasi yang begitu megah.
Untuk animasi yang disajikan dalam adegan aksinya, ia memperlihatkan detail yang luar biasa. Hal itu terlihat dari berbagai macam efek sihir yang dikeluarkan oleh berbagai macam karakter. Gerakan karakternya dapat dikatakan luwes dan natural ketika bertarung. Dari segi visual dan animasi saja, anime ini sangat layak untuk ditonton.
3. Pengembangan karakter merupakan nilai utama dari anime ini
Jika membahas tentang pengembangan karakter, eksekusi anime ini nyaris dikatakan sempurna. Mulai dari Frieren, yang pada awalnya bersikap dingin dan cuek karena pengaruh umur panjangnya, secara perlahan tumbuh menjadi karakter yang penuh dengan kasih sayang dan bijak. Penonton juga seolah bisa ikut merasakan bagaimana problematika Frieren atas upayanya dalam memahami kehidupan manusia.
Karakter utama lain, misalnya seperti Stark, Fern, dan Himmel, juga tidak terbayangi oleh Frieren. Mereka diketahui berkembang sendiri dengan sangat baik. Hampir tak ada karakter yang terasa “terbuang” pada anime ini. Semuanya menyelesaikan character arc mereka dengan memuaskan di akhir musim pertama ini.
Untuk karakter sampingan, anime Frieren Beyond Journey’s End juga menyajikan berbagai macam karakter ikonis yang tidak kalah mencuri perhatian. Ubel, Aura, dan Wirbel, misalnya, mereka mempunyai desain, cerita, dan ciri khas yang unik. Hal itu mampu membuat mereka menjadi karakter memorable yang berkesan bagi para penonton.
4. Keiichiro Saito berhasil menghidupkan cerita tentang kisah penyihir yang epik
Digarap oleh MADHOUSE, Keiichirō Saitō yang mana ditunjuk sebagai sutradara untuk anime ini. Sebelumnya, ia menggarap anime Bocchi the Rock! (2023) yang mana sukses jadi salah satu anime terbaik. Bahkan, ia digadang-gadang masuk nominasi Crunchyroll Awards 2024 sebagai sebuah Anime of the Year.
Keiichirō Saitō diketahui sukses menghidupkan cerita dari manga ini. Ia dapat menyeimbangkan antara drama mengharukan, komedi, serta momen heartwarming. Untuk laju alur ceritanya, walaupun terkesan lambat, ia masih memberikan cerita yang solid dan tidak ada yang terbuang.
5. Musik latar sangat pas dengan vibes ceritanya
Setiap musik latar dalam anime ini sangat membantu mengatur mood serta suasana yang hendak disampaikan. Anda dapat melihat contohnya ketika adegan emosional Frieren yang diiringi dengan musik yang emosional pula atau ketika adegan pertempuran dengan dentuman musik yang epik. Evan Call, merupakan selaku komposer, benar-benar sukses dalam memberi nyawa untuk anime ini.
Jika didengarkan dengan baik-baik, musik latar dalam anime ini terdengar seperti sebuah musik tradisional pada Abad Pertengahan yang mana identik dengan instrumen tiup dan drum. Karena anime ini terinspirasi dari budaya Jerman dengan sentuhan fantasi ala JRR Tolkien, musik dengan gaya folk seperti itu sangat cocok. Adapun, lagu opening dan endingnya juga sangat pas dengan vibes animenya.
Kesimpulan
Kesimpulannya, Anime Frieren Beyond Journey’s End (2023) merupakan anime yang berhasil menggali lebih dalam terkait potensi drama dalam tema dunia fantasi. Berdasarkan hasil review Frieren Beyond Journey’s End di atas, anime ini patut mendapatkan nilai sempurna dan cocok wajib ditonton!
