Isekainews.id – Terlepas dari judulnya yang ambigu, anime I Want to Eat Your Pancreas merupakan salah satu film anime romansa paling menyentuh hati. Film yang memiliki judul orisinal
ini, merupakan sebuah anime yang diangkat dari novel berjudul yang sama karya milik Yoru Sumino.
Meskipun sudah tayang sejak 1 September 2018 lalu, anime ini masih banyak ditonton oleh para pecinta anime. Terutama pecinta anime dengan genre romonsa. Anime yang disutradarai oleh Shin’ichiro Ushijima bercerita tentang seorang pria Bernama Haruki Shiga yang menemukan sebuah buku harian di rumah sakit. Kisahnya yang seru berhasil mengaduk hati setiap orang yang menonton film ini.
5 Pesan Moral Film Anime I Want to Eat Your Pancreas
Anime I Want to Eat Your Pancreas merupakan film anime hasil produksi Studio VOLN. Kisahnya memperlihatkan tentang cinta dan kehilangan sebagai satu paket utuh. Dan awal kisah ini bermula saat sang protagonis laki-laki memungut jurnal berjudul Living with Dying di rumah sakit. Kemudian, protagonis Haruki Shiga bertemu dengan pemilik jurnal, yakni Sakura Yamauchi, gadis yang menderita penyakit pankreas terminal.
Meskipun mereka memiliki perbedaan, namun mereka terhubung satu sama lain. Di sinilah, awal perjalanan kisah mereka yang memberikan banyak pelajaran berharga. Meskipun waktu kebersamaan mereka hanya sebentar. Kisahnya mengaduk hati, memberikan banyak pesan moral pelajaran hidup, antara lain berikut ini.
1. Ikhlas Menghadapi Tragedi Kesedihan yang Menyakitkan
I Want to Eat Your Pancreas mengajarkan kita agar ikhlas menghadapi tragedi kesedihan yang menyakitkan sekalipun. Saat mengambil jurnal Living with Dying dari ibu Sakura Yamauchi, Haruki Shiga membaca pesan terakhir dari gadis yang telah memberikan pelangi di hidupnya. Meskipun pelangi tersebut tidak untuk waktu yang lama. Akhirnya, dia menyadari bahwa Sakura telah menjadi seseorang yang sangat berharga dan berarti baginya.
Oleh karena itu, dia pun berjanji dia akan tetap meneruskan hidup dengan mengingat hal berharga yang diajarkan Sakura kepadanya.Setelah satu tahun kemudian, Haruki diperlihatkan sedang mengunjungi makam Sakura bersama dengan Kyoko Takimoto. Dan dalam momen tersebut, terlihat jelas bahwa dia telah menemukan kekuatan untuk tetap bertahan di kehidupan.
Bahkan, setelah ia mengalami kehilangan yang sudah pasti sangat menyakitkan. Dia menunjukkan bahwa penyembuh paling ampuh untuk mengatasi tragedi kesedihan yang menyakitkan adalah keikhlasan.
2. Hubungan Berkesan Membuat Hidup Layak Dijalani
Tokoh protagonis dalam film anime I Want to Eat Your Pancreas Haruki Shiga, menghabiskan masa remajanya dalam kesendirian sebelum bertemu Sakura. Ia berusaha keras untuk tidak menjalin ikatan dengan orang lain dan tidak melihat pentingnya menjalin ikatan yang erat.
Namun, setelah mengenal Sakura Haruki menyadari betapa membosankan dan tidak berguna hidup tanpa teman dan orang-orang terkasih untuk berbagi suka dan duka. Bahkan, setelah sahabat sejati pertamanya meninggal. Haruki terus menjalani hidup sesuai pelajaran yang diajarkan Sakura untuk terus menjalin ikatan dengan sahabat Sakura, Kyoko.
3. Inspirasi dapat Tersembunyi di Tempat yang Tak Terduga
Tokoh utama film Iwant to Eat Your Pancreas yang lesu, Haruki, tidak pernah merasa terinspirasi untuk menambahkan makna pada rutinitasnya yang monoton. Karakternya yang selalu menyendiri dan antisosial, tidak termotivasi untuk mengubah apa pun hingga ia bertemu Sakura. Yaitu seseorang yang awalnya tidak ingin ia jadikan teman.
Namun, pertemuannya dengan seorang gadis yang sakit parah membantu Haruki untuk melihat hidupnya dari sudut pandang yang berbeda. Meskipun sebelumnya ia tidak pernah membayangkan akan mengambil begitu banyak hal dari hubungan mereka yang berumur pendek. Namun, ikatan dengan Sakura merupakan dorongan tak terduga yang dibutuhkan Haruki untuk mengubah hidupnya.
4. Nikmati Setiap Hari Seperti Hari Terakhir Anda
Film anime I Want to Eat Your Pancreas juga mengajarkan untuk menikmati setiap hari seperti hari terakhir dalam hidup Anda. Sakura menyadari jika hidupnya sudah tidak akan lama. Namun, ia tidak membiarkan kematian yang mengancam menghancurkan semangatnya. Gadis itu bertekad untuk memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya. Dan dia pun menulis daftar keinginan tentang semua hal yang masih ingin ia alami.
Keinginan Sakura untuk menghabiskan sisa waktunya dengan lebih bermakna ini. Menjadi salah satu pelajaran hidup bagi penonton agar lebih menghargai tentang sifat hidup yang cepat berlalu. Alih-alih takut akan akhir hidup yang tak terelakkan, dalam film ini, Sakura mendorong penonton untuk tidak pernah menahan diri dan membuat setiap hari tak terlupakan.
5. Kondisi Medis Tidak Mempengaruhi Cara Orang Diperlakukan
Dalam film I Want to Eat Your Pancreas juga mengajarkan jika kondisi medis seseorang tidak mempengaruhi cara orang diperlakukan. Salah satu aspek utama yang membuat Sakura tertarik berteman dengan Haruki adalah kepribadiannya. Salah satunya adalah perlakuannya yang acuh tak acuh terhadapnya meskipun kondisinya buruk.
Karena selama ini di sepanjang hidupnya, Sakura harus berhadapan dengan orang-orang yang bersikap hati-hati di sekitarnya karena penyakitnya yang mematikan. Sebaliknya, gadis itu hanya menginginkan kehidupan yang normal tanpa harus memandang penyakitnya. Sehingga, Sakura menghargai penolakan Haruki untuk memperlakukan Sakura secara berbeda karena penyakit pankreas yang dideritanya.
Film ini menyampaikan pesan moral jikab orang-orang dengan kelainan, penyakit, disabilitas, atau perbedaan lainnya juga berhak diperlakukan sama seperti orang lain.
Demikian tadi 5 pesan moral dan pelajaran hidup yang dapat diambil dari cerita film anime berjudul I Want to Eat Pankreas. Atau yang memiliki judul orisinil Kimi no Suizo o Tabetai. Tonton film anime yang sangat mengaduk hati ini di situs nonton anime resmi langganan Anda.
