Isekainews.id – Studio anime di balik serial legendaris Neon Genesis Evangelion, Studio Gainax, telah menyatakan kebangkrutan. Tepatnya setelah mengalami masalah keuangan selama bertahun-tahun. Dikutip dari Automaton Media dicuplik dari Japanese Station, Gainax secara resmi mengumumkan bahwa pada tanggal 7 Juni 2024 merupakan tanggal dimana studio tersebut menyampaikan permohonan kebangkrutan. Yakni diajukan pada tanggal 29 Mei 2024 dan telah diterima oleh Pengadilan Distrik Tokyo.
Studio ini saat ini sudah tidak beroperasi lagi, walaupun merek dagang Gainax sekarang dimiliki oleh sesama pencipta anime, yaitu Studio Khara. Berikut ini merupakan informasi lengkapnya.
Studio Gainax Gulung Tikar
Di dalam situs resminya, Studio Gainax menyampaikan telah mengalihkan hak cipta dari banyak karya mereka kepada Studio Khara dan perusahaan lain.Pihak Gainax kemudian menjelaskan bahwa situasi keuangannya mulai memburuk yaitu terjadi dimulai sekitar tahun 2012 karena beberapa faktor. Yakni termasuk pendirian perusahaan CG yang dikelola dengan sangat buruk.
Adapun, pernyataan Gainax dan Khara merinci sejarah panjang di salah satu urus keuangan di studio tersebut. Keadaan dan situasi yang memburuk sekitar tahun 2012 karena jatuhnya restoran yang gagal serta peluncuran studio CG, dan pendirian beberapa afiliasi regional yang lebih kecil yang kemudian memutus hubungan dengan Gainax, sehingga menghambat kemampuan studio tersebut untuk memproduksi anime baru.
Gainax menjelaskan bahwa hutang besar yang ditanggung oleh manajemen menyebabkan bahwa mereka telah dikeluarkan dari komite produksi karena gagal dalam membayar royalti, yang mengakibatkan tuntutan hukum terkait hutang dan masalah lainnya
Saat situasi keuangan memburuk, banyak perusahaan afiliasi yang didirikan di bawah nama Gainax di berbagai macam wilayah, mendorong banyak pengunduran diri di studio utama serta hilangnya kemampuan produksi animasi. Perusahaan-perusahaan afiliasi ini lalu memisahkan diri dari studio Gainax.
Terlepas dari berbagai tantangan ini, Studio Khara menjelaskan dengan melalui sebuah pernyataan, bahwa mereka memberikan dukungan niat baik kepada Gainax, dan ada upaya untuk dapat merevitalisasi perusahaan dengan merombak manajemennya.
Namun, banyak dari anggota manajemen yang sebelumnya tetap menjadi pemegang saham, serta perusahaan berjuang untuk dapat mengatasi utang besar yang terakumulasi di bawah kepemimpinan mereka.
Sejarah Studio Gainax
Studio ini diketahui dibentuk pada awal 1980-an yaitu dengan nama Film Daicon oleh sekelompok mahasiswa yakni Yoshiyuki Sadamoto, Hiroyuki Yamaga, Takami Akai, Hideaki Anno, Yasuhiro Takeda, serta Shinji Higuchi.
Dilansir dari Wikiwadnd, proyek pertama mereka yaitu animasi pendek untuk Nihon SF Taikai (Konvensi Fiksi Ilmiah Jepang) Tahunan ke-20 yang dikenal juga sebagai Daicon III, yang diselenggarakan sekitar pada tahun 1981 di Osaka, Jepang.
Film pendek tersebut kemudian menceritakan terkait seorang gadis yang berjuang melawan banyak monster, robot, serta pesawat ruang angkasa dari pertunjukan fiksi ilmiah di televisi dan film yang sudah ada (termasuk Ultraman, Godzilla, Gundam, Space Runaway Ideon, Space Battleship Yamato, Star Trek, Star Wars) sampai pada akhirnya gadis tersebut sampai di sebuah gurun kemudian menuangkan segelas air ke sebuah lobak cina (Daikon dalam bahasa Jepang) kering yang kemudian tumbuh segar dan menjadi sebuah pesawat ruang angkasa yang besar, menyinari gadis tersebut dari atas, dan gadis tersebut kemudian melayang naik mengikuti sinar itu.
Walaupun animasi pendek ini terkesan ambisius, sebenarnya animasi ini kasar dan memiliki kualitas yang rendah. Kelompok tersebut lalu membuat ‘percikan’ yang lebih besar dengan cerita pendek yang mereka produksi yaitu untuk Nihon SF Taikai ke-22, Daicon IV, pada tahun 1983.
Evangelion
Kantor Gainax di Koganei, Tokyo, sekitar pada tahun 2004. Studio setelah itu pindah ke sebuah premis yang sederhana dengan berlantai dua, juga di Koganei. Kantor Gainax di Koganei, Tokyo, yaitu sekitar tahun 2004. Studio setelah itu pindah ke sebuah premis sederhana dengan berlantai dua, juga di Koganei.
Pada tahun 1995, Gainax kemudian memproduksi seri yang paling membuat mereka terkenal, sebuah seri yang sukses secara komersial erta mendapat pujian kritis, Neon Genesis Evangelion.
Dalam masa-masa keberhasilan dari animasi Evangelion, Gainax diaudit oleh Badan Perpajakan Nasional Jepang karena desakan dari Dinas Perpajakan Regional Tokyo dengan adanya dugaan jika pihaknya melakukan penghindaran pajak dari keuntungan besar yang didapatkan dari berbagai macam properti Evangelion.
Lalu terungkap bahwa pihaknya telah menyembunyikan pendapatannya yaitu senilai 1,56 miliar yen (sehingga mereka tak membayar pajak perusahaan dengan sebesar 560 juta yen) yang mereka dapatkan ketika perilisan Evangelion dan saat pada bulan Juli 1997 dengan membayarkan dalam jumlah yang cukup besar berbagai biaya yang dimiliki perusahaan yang erat hubungannya dengan Gainax.
Seolah-olah untuk membayar biaya animasi, namun kemudian dengan segera menarik 90 persen dari total keseluruhan uang tunai pada rekening perusahaan lain tersebut dan menyimpannya dalam safe deposit box (menyisakan 10 persen sebagai imbalan atas bantuan dari perusahaan lain tersebut).
Presiden studio tersebut Takeshi Sawamura beserta akuntan pajak Yoshikatsu Iwasaki ditangkap sekitar pada tanggal 13 Juli 1999 dan kemudian dipenjarakan atas dugaan penipuan akuntansi. Yasuhiro Takeda lalu membela tindakan Sawamura sebagai reaksi pada keuangan studio yang terus-menerus dalam kondisi kritis dan prosedur akuntansi internal yang lemah.
Kesimpulan
Sebenarnya, banyak para penggemar anime yang merasa sedih atas gulung tikarnya studio yang pernah populer ini. Apalagi, banyak karya-karyanya yang mampu membuat penonton merasa terhibur.
Itulah di atas penjelasan terkait berita anime: bangkrutnya Studio Gainax yang menggemparkan dunia anime. Demikian pembahasan kali ini, semoga kabar berita yang disampaikan terkait berita anime bangkrutnya Studio Gainax yang menggemparkan dunia anime di atas bermanfaat dan memberikan informasi terupdate bagi pecinta anime.