Anime

Film Anime dengan Tema Motherhood Bikin Mewek, Jangan Lupa Siapin Tisu!

×

Film Anime dengan Tema Motherhood Bikin Mewek, Jangan Lupa Siapin Tisu!

Sebarkan artikel ini
Film Anime dengan Tema Motherhood

Isekainews.id – Pembahasan dibawah ini akan membahas secara lengkap tentang deretan film anime dengan tema motherhood. Perlu disimak, deretan film anime dibawah ini mengandung unsur sedih dan mengharukan. Anda sebagai penggemar bisa siapin tisu lebih dahulu.

Dari sekian banyaknya tema yang ditawarkan, salah satu tema favorit para penggemar anime adalah motherhood atau soal menjadi seorang ibu. Bukan merupakan hiburan semata, film anime dengan motherhood biasanya memiliki pesan moral supaya tidak lupa akan perjuangan seorang ibu. Berikut ini merupakan lima rekomendasi film anime motherhood. Jangan lupa untuk siapkan tisu sebelum nonton anime dibawah ini, ya!

1. Maquia: When the Promised Flower Blooms (2018)

Film anime ini merupakan film debut dari kesutradaraan Mari Okada, Maquia: When the Promised Flower Blooms milik P.A. Works dirilis pada bulan Februari 2018. Dengan tema  motherhood, penuaan, serta kehilangan, film Maquia menuai ulasan positif dari berbagai kalangan fans anime. Sutradara anime kondang Makoto Shinkai bahkan diketahui ikuy memuji film ini.

Merupakan bangsa Iorph yang hampir punah, Maquia diketahui mengadopsi seorang bayi lelaki yang lucu dan menamakannya Ariel. Sebagai single mother, Maquia mengasuh Ariel sampai berusia remaja. Namun, Ariel secara perlahan menjauh dari Maquia karena penampilannya yang tidak menua. Rupanya, bangsa Iorph mempunyai umur panjang yang membuat fisik mereka tidak berubah.

Tidak hanya mengandung tema motherhood, penuaan, serta kehilangan, Okada juga dibekali dengan tema ibu angkat dalam Maquia. Meskipun merupakan ibu angkat dari Ariel, Maquia tetap sayang dengan Ariel layaknya anak sendiri. Tidak mempunyai hubungan darah bukan berarti ibu angkat tak menyayangi anaknya. Insting dari seorang ibu untuk kebahagiaan anaknya tentunya tidak tertandingi.

2. Summer Wars (2009)

Diproduksi oleh Madhouse, Summer Wars diketahui disutradarai oleh kreator Wolf Children, yakni bernama Mamoru Hosoda. Seru, menghibur, namun tetap mengandung pesan yang bermakna, Summer Wars mendapatkan respons yang sangat luar biasa dari penonton dan kritikus dengan menyabet penghargaan Animation of the Year di Japan Academy Film Prize 2010.

Diundang gebetannya yaitu bernama Natsuki Shinohara untuk hadir di ultah nenek buyutnya, siswa Kenji Koiso kemudian merasa menjadi bagian dari keluarga besar Natsuki. Namun, ketika dunia dalam bahaya dari serangan virtual sebuah AI, Kenji dengan kemampuan matematikanya serta keluarga besar Natsuki berusaha menghentikan AI tersebut.

Tema motherhood yang ada pada film ini sangat tersirat mengingat ibu Natsuki dan Kenji yang jarang muncul. Namun, karakter Sakae Jinnouchi sebagai seorang nenek buyut Natsuki sebenarnya memancarkan aura keibuan. Sebagai kepala keluarga, seorang ibu, seorang nenek, serta seorang nenek buyut, Sakae dapat menyatukan keluarga besarnya dalam mengatasi permasalahan.

3. Ponyo (2008)

Untuk film anime kedelapannya dari Studio Ghibli, sutradara Hayao Miyazaki diketahui membuat sebuah film yang terinspirasi dari kisah klasik The Little Mermaid karya Hans Christian Andersen. Berjudul Ponyo, film ini sangat disukai oleh banyak orang berkat adanya keimutannya dan tema yang diangkat. Ponyo diketahui meraih Animation of the Year di Japan Academy Film Prize 2009.

Dikekang oleh sang ayahnya, ikan mas Brunhilde kabur dari rumah untuk dapat pergi ke dunia permukaan. Ia kemudian bertemu dengan bocah lelaki Sousuke yang mana menamakannya Ponyo. Seiring hubungannya dengan Sousuke berkembang, Ponyo mulai berubah menjadi bocah perempuan yang imut. Namun tanpa disadari, persahabatan mereka malah mengacaukan keseimbangan dunia.

Membawa tema utama lingkungan dan fairy tale friendship, tema motherhood memang bukan bahasan utama dalam film ini. Namun, penonton dapat memetik pelajaran soal motherhood dari ibu Ponyo dan Sousuke, yaitu Granmamare dan Lisa. Mereka merupakan ibu hebat yang selalu membantu dan mendukung anak mereka dalam mengambil keputusan penting.

4. Wolf Children (2012)

Film anime yang pertama adalah Wolf Children. Anime yang satu ini merupakan sebuah film yang debut dari Studio Chizu, Wolf Children yang disutradarai oleh Mamoru Hosoda. Berkisah soal perjuangan single mother untuk mengurus dua anak manusia serigala, Wolf Children disambut hangat oleh para penggemar dan kritikus dengan memenangi gelar Animation of the Year di Japan Academy Film Prize 2013.

Setelah ia kehilangan suaminya yang mana merupakan manusia serigala, single mother Hana harus mengurus kedua anaknya yaitu bernama Yuki dan Ame yang juga merupakan manusia serigala. Namun, mengasuh dua anak serigala yang aktif tentu bukan suatu hal yang mudah. Keadaan semakin keruh saat Yuki dan Ame mengalami masa pubertas dengan mulai mencari jati diri mereka.

Film ini memiliki tema parenting, fairy tale romance, parent and child, dan motherhood.  Dengan karakter Hana, Hosoda telah sukses menggambarkan beratnya perjuangan dari seorang single mother untuk mengurus anak. Tanpa didampingi dengan sang suami, Hana tetap kuat untuk bisa berusaha mengurus dan mendukung kedua anaknya dalam pencarian jati diri mereka.

5. Fortune Favors Lady Nikuko (2021)

Baru saja dirilis pada bulan Juni 2021, Fortune Favors Lady Nikuko adalah sebuah film anime terbaru karya dari Studio 4°C. Diadaptasi dari novel dengan judul yang serupa karya Kanako Nishi, Fortune Favors Lady Nikuko diproduksi oleh sutradara Children of the Sea, yaitu Ayumu Watanabe. Anime ini kemudian diangkat menjadi Animation of the Year di Japan Academy Film Prize 2022.

 Kesimpulan

Berkisah jerih payah dan perjuangan panjang untu menjadi seorang ibu, film anime dengan tema motherhood membuat penggemar mengingat dan lebih menghargai ibu tercinta atas jasa serta kasih sayangnya kepada kita. Dari deretan lima anime di atas, mana yang menjadi favorit Anda?