Isekainews.id – A Sign of Affection (2024) adalah sebuah anime romansa dari sudut pandang gadis tuli yang pertama kali jatuh cinta. Membayangkan karakternya yang diisi dengan kondisi khusus biasanya menghadirkan praduga cerita dengan vibe sendu. Namun anime ini jelas menyajikan kesegaran dengan membawa keceriaan dan vibe positif.
Belum lagi daya tarik yang berupa kehadiran bahasa isyarat yang cukup kental sebagai salah satu elemennya. Penonton juga nantinya akan disuguhi dengan sudut pandang seorang difabel rungu terkaiy apa yang bisa dan tidak bisa mereka dapatkan dari hubungan asmara. Apa Anda merasa penasaran dengan apa saja pesona yang ditawarkan dalam anime A Sign of Affection? Yuk simak review lengkapnya berikut ini!
1. Cinta yang disikapi dengan cara dewasa
Tidak dipungkiri, kebanyakan orang menganggap bahwa hubungan romansa dengan seorang difabel bisa memunculkan kendala khusus. Untungnya couple utama yang ada di dalam anime ini memandangnya dengan cara yang berbeda. Itsuomi tidak menganggap keistimewaan pada Yuki sebagai suatu kendala. Mereka dapat menggunakan berbagai macam cara komunikasi lain yang tidak kalah lancarnya. Mungkin karena keoptimisan pasangan tersebut, karakter lain kemudian pada akhirnya banyak yang mendukung.
Dalam anime ini, Itsuomi dan Yuki sama-sama sedang mengalami cinta pertama mereka. Namun sikap mereka sangat logis dengan tidak langsung merasa tahu dengan pasti perasaannya, tapi juga tidak menggunakan acara denial. Begitu mereka sadar memiliki ketertarikan, langsung gercep untuk mengutarakannya.
Tanpa memandang gender, karakter yang ada di dalam anime ini mengikuti kata hati. Tidak perlu ada acara tunggu-menunggu. Memastikan satu sama lain masih single, baru dengan halus menyatakan keinginan untuk bisa lebih saling mengenal. Setelah merasa yakin dengan perkembangan respon satu sama lain, lanjut ke tahap resmi untuk dapat menjalin hubungan.
2. Hubungan yang pelik tapi bersih tanpa tikung-tikungan
Love line yang ada di dalam anime ini cukup pelik. Meski begitu, ada dua poin utama yang mampu membuat romansa di anime ini tetap terasa manis dan bersih.
Pertama karena adanya dua tokoh utamanya bersikap jelas dan tegas dengan perasaannya. Yang kedua, pada saat karakter yang cintanya bertepuk sebelah tangan mengetahui bahwa orang yang mereka suka sudah mempunyai hubungan dengan orang lain, mereka mundur. Bahkan ada karakter di dalam anime ini yang benar-benar tidak menyatakan perasaannya. Pilihan yang pasti sulit namun jelas bijak agar tidak memperkeruh keadaan. Persaingan asmara yang sehat, bukan?
3. Dilengkapi support system dari orang-orang terdekat
Lingkungan yang ada di dalam anime ini bisa dikatakan cukup ideal. Hampir setiap karakter mempunyai orang-orang baik di dekat mereka yang menjadi support system. Sehingga setiap mereka menghadapi masalah, akan selalu ada orang yang dapat diajak berbagi atau dimintai tolong. Mungkin akan merasa kurang relate untuk beberapa penonton, namun hal ini membuat anime yang satu ini cocok untuk mereka yang mencari cerita damai dan anti depresi.
Support system yang paling menonjol di dalam anime ini khususnya yang berada di sekitar karakter-karakter tuli di anime ini. Contohnya Yuki bersama teman-teman sekelasnya dari TK—SMA yang cukup beruntung. Mempunyai keluarga yang bisa mendukung mereka untuk mengenyam pendidikan di sekolah khusus. Sikap keluarga serta kebanyakan teman yang disorot juga suportif. Bahkan Oshi yang kata-katanya cenderung pedas pun tidak pernah benar-benar bersikap jahat. Jauh berbeda dengan anime difabel lainnya yang selalu menghadirkan tokoh kejam terutama kepada mereka yang memiliki kondisi istimewa.
4. Romansa A Sign of Affection dengan bahasa isyarat yang jarang dieksplorasi
Jika membahas anime tentang romansa difabel terutama untuk karakternya yang tuli, mungkin Anda juga akan teringat dengan anime A Silent Voice (2016). Akan tetapi tidak sama dengan A Silent Voice yang lebih dominan kepada persahabatan dan isu bullying, A Sign of Affection ini benar-benar berfokus pada masalah asmara. Karakter anime A Sign of Affection dikenal lebih dewasa, jadi sudah bisa bijak dalam bersikap kepada orang lain yang mempunyai keistimewaan. Nonton anime ini menjadi tidak bikin sakit hati, deh.
Malahan dari anime ini Anda sebagai penonton akan melihat sisi lain romansa dengan perpaduan bahasa isyarat yang mampu bikin baper! Tidak hanya sebagai penghias, bahasa isyarat disana juga menjadi pemicu masalah seperti adanya kesalahpahaman. Untungnya kebanyakan kesalahpahaman dilengkapi dengan adegan romantis.
Mungkin penonton juga akan menemui beberapa perbedaan bahasa isyarat yang ada di anime dengan SIBI atau BISINDO yang umum digunakan di Indonesia. Namun, jelas tak menghilangkan nilai esensial keberadaan bahasa isyaratnya. Bagi Anda yang masih sangat awam dengan bahasa isyarat juga tidak perlu merasa khawatir. Tiap scene yang menyajikan bahasa isyarat di sini selalu diikuti takarir atau suara khayalan tokohnya. Bahkan sesekali ada ulasan terkait gerakan bahasa isyarat yang penafsirannya sama seperti intonasi. Emosi dan psikologis seseorang dapat tercermin dalam gerakannya.
Kesimpulan
Anime A Sign of Affection jelas menyajikan kisah romansa difabel yang dipenuhi dengan pesona. Konflik sederhana yang lebih menekankan pertumbuhan psikologis pada karakternya ini, membuat masing-masing karakter menjadi makin bersinar. Chemistry yang terbangun dari interaksi mereka juga tidak kalah menawan untuk disaksikan. Sangat cocok bagi penonton yang sedang mencari cerita romansa ringan untuk memanjakan mata.
Itulah di atas pembahasan lengkap terkait review anime A Sign of Affection yang wajib Anda tonton. Jika Anda ingin menonton anime ini pastikan Anda menontonnya di platform ilegal ya. Demikian pembahasannya, semoga informasi yang disampaikan bermanfaat.
