Isekainews.id – Pembahasan dibawah ini akan membahas secara lengkap terkait rekomendasi anime Shoujo. Adapun, salah satu karakteristik khas dari anime shoujo adalah penekanannya pada unsur romansa dibandingkan dengan aksi, yang berbeda dengan anime shonen. Hal yang lebih menarik adalah, terdapat sejumlah seri shoujo yang tidak menghadirkan romansa sama sekali, atau hanya ada sedikit disinggung. Sebenarnya, satu-satunya syarat untuk sebuah anime agar dikategorikan sebagai shoujo yaitu target audiensnya yang mana merupakan perempuan muda, sehingga cerita romantis bukan merupakan sebuah keharusan.
Sama seperti dengan anime shonen, banyak anime shoujo non-romance yang memilih untuk mengeksplorasi hubungan platonis, bukan melainkan hubungan romantis. Contohnya adalah banyak serial gadis ajaib (magical girl) dan ada anime dengan genre kehidupan sehari-hari (slice of life) yang menenangkan hati. Lalu ada apa saja? Yuk, langsung saja simak ulasannya dibawah ini!
1. Little Witch Academia (2017)
Walaupun konsep fan shipping atau menjodohkan karakter sangat populer di kalangan penggemar Little Witch Academia, para kreator diketahui telah menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menjadi bagian dari cerita resmi. Mereka diketahui lebih memilih untuk fokus terhadap tema-tema seperti persahabatan, perkembangan pribadi, serta keajaiban sihir. Bahkan rencana untuk memasangkan Akko dan Andrew pun pada akhirnya telah dibatalkan.
Meskipun bukan anime dengan tema romansa, ada beberapa interaksi yang menarik antara karakter-karakter diantaranya seperti Akko, Andrew, dan Diana, meskipun tidak berkembang menjadi subplot romantis yang utuh. Para kreator tetap konsisten pada pernyataan mereka sejauh ini, namun tidak menutup kemungkinan jika untuk mengembangkan unsur romansa di masa depan.
2. Natsume’s Book Of Friends (2008)
Natsume’s Book of Friends berkisah tentang Takashi Natsume yang mana merupakan seorang pemuda yang bisa melihat youkai, kemampuan yang diwarisinya adalah warisan dari sang nenek, Reiko. Saar menemukan Buku Teman milik Reiko, yang berisikan nama-nama youkai yang pernah ditaklukkannya, Natsume kemudian memutuskan untuk membebaskan mereka dari kontrak perjanjian.
Yuki Midorikawa yang merupakan sang kreator, mengungkapkan bahwa serial ini diciptakan dengan tujuan untuk menghadirkan cerita supernatural tanpa ada unsur romansa. Meskipun ada beberapa momen romantis antara karakter-karakter minor, fokus utama pada anime ini tetap pada tema penerimaan diri dan hubungan antara manusia dan youkai.
3. Laughing Under The Clouds (2014)
Laughing Under the Clouds berkisah tentang tiga samurai bersaudara, Tenka, Soramaru, dan Chuutarou Kumou. Mereka diketahui mengemban tugas mengantarkan para penjahat ke sebuah penjara terpencil yang berada di tengah danau. Berlatar di era Meiji, anime ini mengikuti perjuangan untuk mereka melawan Orochi, ular iblis yang bangkit pada setiap 300 tahun sekali, menyebarkan kekacauan dan kehancuran. Kisah ini diketahui menekankan pada nilai keluarga dan tanggung jawab, dengan unsur romantis yang sangat minim.
4. Children Of The Whales (2017)
Children of the Whales berkisah tentang sebuah komunitas kecil yang bernama Marked yang hidup di dalam sebuah pulau terapung yang disebut dengan Mud Whale. Para Marked mempunyai kekuatan yang luar biasa, namun terkutuk dengan adanya umur yang singkat. Suatu saat, Chakuro, seorang pencatat sejarah, bertemu dengan Lykos yang merupakan seorang gadis misterius.
Mereka berdua lalu memulai perjalanan untuk dapat mengungkap rahasia Mud Whale dan keberadaan kaum Marked. Hubungan antara Chakuro dan Lykos lebih bersifat platonis dibandingkan romantis, dan keduanya pada akhirnya berpisah dalam versi manga. Children of the Whales diketahui mengangkap tema-tema yang lebih luas tentang perjuangan hidup dan misteri, dengan berbaur romansa bukan sebagai fokus utamanya.
5. Sabagebu! -Survival Game Club!- (2014)
Genre Cute Girls Doing Cute Things pada umumnya diasosiasikan dengan demografi seinen, akan tetapi anime Sabagebu! – Survival Game Club! menjadi pengecualian. Hal ini karena diterbitkan dalam majalah shoujo. Anime ini diketahui mengikuti kisah dari Momoka, yang merupakan seorang gadis yang secara tidak sengaja bergabung dengan Klub Permainan Bertahan Hidup di sekolahnya, yang faktanya hanya melakukan simulasi pertempuran dengan senjata airsoft.
Sama seperti kebanyakan anime dengan genre CGDCT, karakter utama pada anime Sabagebu! didominasi oleh perempuan dan tidak ada unsur romantis. Fokus ceritanya terletak pada tingkah laku kocak dari anggota Klub Permainan Bertahan Hidup dan aksi pertempuran airsoft mereka yang sangat seru, menjadikan anime ini lebih condong ke dalam genre komedi aksi.
6. Anime Shoujo – School Babysitters (2018)
School Babysitters berkisah tentang Ryuuichi Kashima, yang merupakan seorang remaja yang kehilangan kedua orang tuanya dalam kecelakaan pesawat. Ia dan adik laki-lakinya lalu diasuh oleh ketua yayasan di sebuah akademi bergengsi, dengan satu syarat: Ryuuichi harus membantu di tempat penitipan anak sekolah tersebut.
Serial yang menyentuh kehidupan sehari-hari ini tidak sepenuhnya tanpa ada sentuhan romansa. Beberapa siswi di dalam akademi tersebut menaruh hati pada Ryuuichi, bahkan terjebak pada cinta segitiga. Namun, fokus utama cerita ada pada Ryuuichi dan anak-anak balita yang diasuhnya, sementara untuk perasaan para gadis tersebut belum mendapatkan balasan.
Kesimpulan
Anime-anime shoujo tanpa drama cinta di atas ini membuktikan bahwa genre ini tidak melulu tentang kisah asmara. Dengan fokus pada persahabatan, petualangan, atau pada pengembangan diri, anime-anime di atas menyajikan pengalaman menonton yang menyegarkan dan menginspirasi. Bagi Anda yang ingin mencari alternatif tontonan shoujo yang berbeda, keenam anime di atas patut untuk dicoba.
Itulah di atas pembahasan lengkap terkait deretan anime Shoujo yang tanpa menghadirkan kisah cinta didalamnya. Demikian pembahasan kali ini, semoga informasi yang disampaikan di atas bisa bermanfaat bagi Anda para penggemar anime.
